Mengenal Pengertian Quiet Quitting
HRD.id - Istilah Quiet Quitting tengah populer belakangan ini. Tidak jelas siapa yang mencetuskan kata-kata ini pertama kali tetapi kehadirannya bisa dikatakan mengundang berbagai macam reaksi. Bagi Anda yang belum pernah mendengar kata ini, Kami akan ajak Anda untuk mengenal apa itu pengertian quiet quitting.
Apa Arti Quiet Quitting
Quit quitting merupakan sebuah istilah. Umumnya, istilah ini digunakan untuk menyebutkan sikap pekerja pada suatu perusahaan, dimana pekerja akan bekerja sesuai dengan porsinya saja. Sehingga bisa diartikan kalau quiet quitting adalah sikap dimana pekerja atau karyawan tidak akan melakukan pekerjaan yang tidak termasuk dalam tugasnya.
Apa Tujuan dari Quiet Quitting ?
Tujuan dari quiet quitting adalah membuat keseimbangan dalam hidup pegawai sehingga tidak hanya diisi dengan bekerja saja.
Apa Penyebab Munculnya Sikap Quiet Quitting ?
Setelah mengetahui apa itu pengertian quiet quitting, Anda tentunya ingin mengetahui apa yang menyebabkan munculnya sikap tersebut bukan?. Munculnya fenomena sikap quiet quitting dimulai seiring dengan dimulainya pola bekerja dari rumah atau WFH selama masa pandemi COVID-19 lalu.
Pada masa tersebut, banyak dari pegawai yang merasa telah bekerja keras namun perusahaan belum memberikan kompensasi untuk hal tersebut. Kondisi dimana kurangnya sikap apresiasi terhadap apa yang dikerjakan karyawan inilah yang dipercaya menjadi pemicu munculnya sikap quiet quitting.
Beberapa hal lain yang diyakini menjadi penyebab munculnya sikap quiet quitting pada karyawan adalah terlalu lelahnya karyawan akibat dari tidak proporsionalnya beban kerja yang diberikan, ketakutan yang muncul dalam diri karyawan jika secara tiba-tiba mendapatkan pekerjaan tambahan, mulai munculnya rasa bosan dengan pekerjaan yang tengah dijalani, sampai merasa kalau kerja keras selama ini hanya memberi keuntungan pada perusahaan sementara diri sendiri telah kehilangan waktu.
Apa Saja Dampak Dari Sikap Quiet Quitting ?
Selanjutnya, Kita akan bahas apa saja yang menjadi dampak atau akibat dari sikap quiet quitting. Sebagai informasi, sikap quiet quitting tidak selalu mendatangkan dampak yang tidak baik atau negatif, tetapi ada juga dampak positif yang bisa didapatkan dari sikap tersebut.
Kami akan ajak Anda untuk mengetahui keduanya.
Dampak Negatif dari Sikap Quiet Quitting
Tidak bisa dipungkiri, kalau sikap quiet quitting bisa memberikan dampak negatif misalnya berkurangnya produktivitas dari karyawan yang bekerja. Kurangnya produktivitas karyawan ini bisa berujung pada PHK karena memberi pengaruh buruk terhadap perusahaan.
Namun bukan berarti tidak ada solusi untuk menyelesaikannya. Karyawan diharapkan bisa mengkomunikasikan segala keberatan maupun kesulitan yang dirasakannya kepada pihak perusahaan. Pihak perusahaan pun diharapkan mau mendengar apa yang diucapkan karyawannya.
Dampak Positif dari Sikap Quiet Quitting
Sikap quiet quitting tidak hanya membawa dampak negatif tetapi juga dampak positif dalam dunia kerja.
Sebagai contoh, bisa membantu karyawan untuk terhindar dari stress yang berujung depresi karena memiliki keseimbangan dalam hidupnya selain bekerja.
Terjaganya kesehatan mental dari karyawan akan berpengaruh juga terhadap kondisi fisik, sehingga perusahaan pun akan merasakan dampak positif dari karyawan yang bisa menjalankan pekerjaannya dengan hati yang senang.
Itulah informasi tentang pengertian quiet quitting beserta tujuan, penyebab, hingga dampak yang ditimbulkannya bagi Anda yang belum mengetahui tentang fenomena sikap quiet quitting. Untuk mengetahui lebih banyak tentang quiet quitting, silakan kunjungi website https://hrd.id.
Terima kasih sudah membaca, semoga Anda bisa selalu menjalankan pekerjaan Anda dengan gembira setiap harinya.